Minggu, 30 Desember 2012

KEWIRAUSAHAAN



Makalah

KEWIRAUSAHAAN
(Membangun Jiwa Wirausaha Mahasiswa Kelautan dan Perikanan)
 










OLEH:
KELOMPOK 10

Maryono                                                          L241 10 004
Khaerani                                                          L241 10 002
Reny Febriani                                                 L231 10 272
M. Nur Samad                                                 L241 10 902
Nur Aifha                                                         L241 09 006
Rasdiana Sinala                                            L241 10
Wahyono                                                         L241 09


JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
KATA PENGANTAR

            Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nyalah sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
            Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan kerja keras dan semangat kami dapat mengatasi tantangan tersebut. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
            Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi penyusunan maupun dari isi makalah itu sendiri. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat dibutuhkan kelompok kami untuk lebih menyempurnakan isi dari makalah ini. Sehingga makalah ini jauh lebih bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.


                                                                                                          Makassar, 22 Maret 2012



                                                                                                      Kelompok 10






BAB I
PENDAHULUAN


I.   1. Latar Belakang

Pendidikan yang terjadi diseluruh dunia pada dasarnya membangun manusia-manusia pekerja. Sumber daya manusia yang kaya dengan ragam potensi telah berhasil kita masukkan dalam cetakan yang seragam yaitu dibentuk untuk jadi “pencari kerja”. Strategi ini tidak salah bila industri terus bertumbuh secepat pasokan tenaga kerja dan kemajuan teknologi berpihak penuh pada kaum pekerja. Namun yang terjadi di Indonesia saat ini pertumbuhan pasokan industri untuk menampung para pencari kerja kalah cepat oleh ketersediaan jumlah pencari kerja atau dalam hal ini lulusan perguruan tinggi.

Karena pola pikir masyarakat saat ini menganggap bekerja itu ketika menjadi pegawai negeri, sedangkan jumlah pegawai negeri di Indonesia saat ini sudah terlalu banyak, sehingga dibutuhkan alternatif lain yang lebih ideal untuk memecahkan masalah pengangguran tersebut. Maka secepatnya sistem pendidikan di perguruan tinggi harus dirubah. Langkah yang tepat adalah dengan menanamkan dan membangun jiwa entrepreneurship di dalam diri para mahasiswa.

Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-penemuan baruseperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasanorganisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama.

Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur )adalah orang yang berjiwa berani mengambilresiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalamkondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007 :18).

Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan organisasi baru, menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru, ekplorasi berbagai peluang, menghadapi ketidakpastian, dan mendapatkan secara bersama faktor-faktor produksi.

Pembelajaran entrepreneurship bukan hanya akan menghasilkan manusia-manusia masa depan yang dapat bebas dari kemiskinan tetapi juga sebagai sumber-sumber kesejahteraan masyarakat yang dapat kita andalkan.Dari kegiatan entrepreneurship dapat kita harapkan lapangan pekerjaan baru.

Pendidikan entrepreneurship adalah senjata penghancur massal untuk pengangguran dan kemiskinan sekaligus jadi tangga menuju impian setiap masyarakat untuk mandiri secara finansial, memiliki kemampuan membangun kemakmuran individu dan sekaligus ikut membangun kesejahteraan masyarakat.


I.  2. Tujuan

1.   Menumbuhkan dan menanamkan jiwa wirausaha kepada mahasiswa.
2.   Mengatahui potensi-potensi yang dapat di kembangkan, khususnya di bidang perikanan dan kelautan.
3.   Mengetahui hambatan-hambatan yang dapat ditemui seorang mahasiswa sebagai entrepreneur.











BAB II
PEMBAHASAN


Menumbuhkan dan mengembangkan jiwa entrepreneurship pada diri mahasiswa perikanan dan kelautan dapat dilakukan dengan memberikan stimulus berupa hal-hal yang dia senangi atau yang hal-hal yang berada disekelilingnya setiap hari. Mahasiswa perikanan dan kelautan sebenarnya tidaklah sulit untuk menumbuhkan jiwa wirausaha dalam dirinya.

        Ada beberapa faktor yang bisa memacu seorang mahasiswa perikanan dan kelautan untuk menciptakan suatu usaha, yaitu dilihat dari kedudukannya sebagai seorang “mahasiswa” yang tentunya juga masih bergantung dan membutuhkan subsidi dari orang tua, sehingga ada motivasi untuk mendorongnya melakukan suatu usaha untuk memperoleh pemasukan secara mandiri untuk mengurangi membebani orang tua.

Faktor selanjutnya jika dilihat dari kedudukannya sebagai 'mahasiswa perikanan dan kelautan'. seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Indonesia merupakan negara khatulistiwa dengan kekayaan alam yang sangat berlimpah khususnya di bidang kelautan dan perikanan, Potensi alam ini bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk mebuat suatu kegiatan wirausaha kecil-kecilan, misalnya membuat suatu usaha pengolahan hasil perikanan, objek parwisata, perhiasan dari biota laut, penangkpan, pembudidayaan, konversi energi dari laut misalnya ombak dan pasang surut air laut, dsb. Namun tidak menutup kemungkinan seorang mahasiswa perikanan dan kelautan membuat suatu kegiatan wirausaha berbasis apa yang ia sukai atau senangi.

  I.   1. Potensi Yang Dapat Di Kembangkan

Banyak potensi yang dapat dikembangkan oleh mahasiswa untuk menjadi seorang entrepreneur, yaitu potensi yang berada dalam diri manusia dan potensi yang berada di luar dapat dapat dimanfaatkan.
a.      Potensi yang berada di dalam diri,

Potensi yang berada dalam diri manusia yaitu pontensi yang sudah tersimpan dalam diri kita namun belum kita sadari sepenuhnya sehingga perlu digali. Tidak banyak memang orang yang mampu menggali potensi dirinya sendiri. Kita tidak mengetahui jika kita memilki potensi yang besar untuk mengambangkan karier ataupun kesuksesan hidup kita sendiri. Pengertian potensi diri adalah kemampuan yang dimiliki setiap pribadi (individu) yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan dalam berprestasi. Potensi diri adalah kemampuan yang terpendam pada diri setiap orang, setiap orang memilikinya (Siahaan,Parlindungan,2005:4).
Secara umum potensi diri yang ada pada setiap manusia dapat dibedakan menjadi 5 macam yaitu:
1. Potensi Fisik (Psychomotoric)
Merupakan potensi fisik manusia yang dapat diberdayakan sesuai fungsinya untuk berbagai kepentingan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup. Misalnya mata untuk melihat, kaki untuk berjalan, telinga untuk mendengar dan lain-lain.
2. Potensi Mental  Intelektual (Intellectual Quotient)
Merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia (terutama otak sebelah kiri). Fungsi potensi tersebut adalah untuk merencanakan sesuatu, menghitung dan menganalisis.
3.  Potensi Sosial Emosional (Emotional Quotient)
Merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia (terutama otak sebelah kanan). Fungsinya antara lain untuk mengendalikan amarah, bertanggungjawab, motivasi dan kesadaran diri.
4. Potensi Mental Spiritual (Spiritual Quotient)
Merupakan potensi kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam diri manusia yang berhubungan dengan jiwa sadar atau kearifan di luar ego. Secara umum Spiritual Quotient merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan keimanan dan akhlak mulia.

5.  Potensi Daya Juang (Adversity Quotient)
Merupakan potensi kecerdasan manusia yang bertumpu pada bagian dalam diri manusia yang berhubungan dengan keuletan, ketangguhan dan daya juang tinggi. Melalui potensi ini, seseorang mampu mengubah rintangan dan tantangan menjadi peluang.

Jika kita sudah memiliki watak dan karakter sebagai seorang wirausaha, maka akan sangat mudah untuk menggali potensi-potensi lainnya yang dapat mendukung watak dan karakter kita sebagai seorang entrepreneur, yaitu:
a. Kemauan untuk bekerja keras (capacity for hard work)
b. Kepandaian berkomunikasi (ability to communicate)
c. Keyakinan (self confidence)
d. Kerjasama
e. Hasrat untuk maju (Ambition drive)
f. Penampilan yang baik (good appearance)
g. Kemauan untuk belajar (college education)
h. Pandai membuat keputusan (making soud decision)
i.  Percaya diri
j.  Memiliki Motif Berprestasi
k. Berani Mengambil Resiko
l.  Jiwa Kepemimpinan
m. Inovasi,
n. Berorientasi pada masa depan
o. Tidak mudah putus asa, dan lain-lain.

Potensi yang belum tergali merupakan sebuah harta karun, ketika sudah kita temukan kemudian dikembangkan maka akan menjadi sebuah “secret weapon” untuk mengembangkan karier dan kesuksesan hidup terutama bagi mahasiswa yang memiliki watak dan karakter entrepreneur.
b.      Potensi yang berada di luar dan dapat dimanfaatkan.

Yang dimaksud potensi yang berada di luar dan dapat di manfaatkan adalah potensi sumberdaya alam yang kita miliki. Sumberdaya perikanan dan laut yang begitu besar harus dapat dimanfaatkan secara maksimal. Karena manfaat ekonomis yang besar tidak pernah berpihak kepada siapa yang memiliki kekayaan alam tersebut, tetapi nilai ekonomis yang terbesar memihak kepada siapa yang mampu memasarkan produk kepada pasar dengan nilai yang tinggi.

Perikanan adalah suatu kegiatan perekonomian yang memanfaatkan sumber daya alam perikanan dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kesejahteraan manusia dengan mengoptimalisasikan dan memelihara produktivitas sumber daya perikanan dan kelestarian lingkungan. Sumber daya perikanan dapat dipandang sebagai suatu komponen dari ekosistem perikanan berperan sebagai faktor produksi yang diperlukan untuk menghasilkan suatu output yang bernilai ekonomi masa kini maupun masa mendatang. Disisi lain, sumber daya perikanan bersifat dinamis, baik dengan ataupun tanpa intervensi manusia. Sebagai ilustrasi, pada sumber daya perikanan tangkap, secara sederhana dinamika stok ikan ditunjukkan oleh keseimbangan yang disebabkan oleh pertumbuhan stok, baik sebagai akibat dari pertumbuhan individu (individu growth) maupun oleh perkembangbiakan (recruitment) stok itu sendiri.

Dengan keterbatasan daya dukung lingkungan sumber daya di suatu lokasi, maka stok ikan akan mengalami pengurangan sebagai akibat dari kematian alami (natural mortality) sampai keseimbangan stok ikan sesuai daya dukung tercapai. Adanya intervensi manusia dalam bentuk aktivitas penangkapan pada hakekatnya adalah memanfaatkan ‘bagian’ dari kematian alami, dengan catatan bahwa aktivitas penangkapan yang dilakukan dapat di’kendali’kan sampai batas kemampuan pemulihan stok ikan secara alami.

Indonesia memiliki garis pantai terpanjang keempat di dunia dengan panjang mencapai lebih dari 95.181 kilometer (Suara Pembaruan edisi5/2/09). Sejalan dengan arti penting sumber daya, potensi tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Beberapa pernyataan tentang kondisi perikanan indonesia yang dilansir oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia nomor kep.18/men/2011 adalah sebagai berikut :

Luas laut Indonesia 5,8 juta km2 atau 2/3 luas wilayah RI dan panjang pantai 95.181 km, akan tetapi PDB perikanan baru sekitar 3,2%. Potensi sumberdaya perikanan tangkap 6,4 juta ton per tahun, akan tetapi nelayan masih miskin. Produksi perikanan tangkap di laut sekitar 4,7 ton per tahun dari jumlah tangkapan yang diperbolehkan maksimum 5,2 juta ton per tahun, sehingga hanya tersisa 0,5 juta ton per tahun.

Produksi Tuna naik 20,17% pada tahun 2007, akan tetapi produksi Tuna hanya 4,04% dari seluruh produksi perikanan tangkap. Jumlah nelayan (laut dan perairan umum) sebesar 2.755.794 orang, akan tetapi lebih dari 50% atau 1.466.666 nelayan berstatus sambilan utama dan sambilan tambahan. Jumlah nelayan naik terus, yaitu 2,06% pada tahun 2006-2007, sedangkan ikan makin langka. Jumlah RTP/Perusahaan Perikanan Tangkap 958.499 buah, naik 2,60%,akan tetapi sebanyak 811.453 RTP atau 85% RTP berskala kecil tanpa perahu, perahu tanpa motor, dan motor tempel.

Armada perikanan tangkap di laut sebanyak 590.314 kapal, akan tetapi 94% berukuran kurang dari 5 GT dengan SDM berkualitas rendah dan kemampuan produksi rendah. Potensi tambak seluas 1.224.076 ha, akan tetapi realisasi baru seluas 612.530 ha. Potensi budidaya laut seluas 8.363.501 ha, akan tetapi realisasi hanya seluas 74.543 ha. Jumlah industri perikanan lebih dari 17.000 buah, akan tetapi sebagian besar tradisional, berskala mikro dan kecil. Tenaga kerja budidaya ikan sebanyak 2.916.000 orang, akan tetapi kepemilikan lahan perkapita rendah dan hidupnya memprihatinkan.

Industri pengalengan ikan yang terdaftar lebih dari 50 perusahaan, akan tetapi yang berproduksi kurang dari 50% dengan kapasitas produksi maksimum sekitar 60%. Ekspor produk perikanan 857.783 ton dengan nilai US$ 2.300.000, akan tetapi produksi turun 7.41% pada tahun 2006-2007, bahkan volume ekspor udang turun 5.04% dan nilainya pun turun 6.06%.
Sebuah ironi bila melihat potensi sumber daya yang besar di Indonesia dan sebuah tantangan tentang kondisi perikanan Indonesia menurut keputusan Mentri Perikanan dan Kelautan nomor kep.18/men/2011. Diperlukan sebuah bahwa penanaman pola pikir bahwa sumberdaya perairan nasional memerlukan system pengelolaan yang seimbang antara pemanfaatan dan pelestarian, karena ia rentan terhadap kerusakan.

Dalam hal meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa khusunya dibidang perikanan dan kelautan, kegiatan yang akan dibuat tidak ditekankan pada kegiatan yang berskala besar, bisa membuat suatu kegiatan usaha yang berskala kecil atau rumahan. Sebagai contoh kegiatan pengolahan hasil perikanan, hasil-hasil perikanan merupakan bahan yang mudah busuk yang menyebabkan nilai jualnya cepat turun, sehingga dibutuhkan sebuah cara untuk meningkatkan nilai jual dari hasil perikanan tersebut salah satunya degan membuat produk baru, misalnya bakso ikan, nugget ikan, bandeng presto, otak-otak ikan, ikan sardine,dll.

Kegiatan wirausaha lain yang bisa dilakukan adalah membuat suatu kegiatan pembudidayaan ikan secara kecil-kecilan dalam hal ini budidaya ikan hias, misalnya pemeliharaan ikan cupang hias, ikan louhan, ikan arwana, dan ikan-ikan hias lainnya. Sedangkan untuk memanfaatkan kondisi laut itu sendiri, mahasiswa dapat melakukan konversi energi dari ombak, pasang surut air laut, dan angin untuk menghasilkan energi lain. Misalnya menghasilkan energi listrik. Masih sangat banyak potensi sumberdaya perikanan dan kelautan yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Oleh sebab itu kedepannya diharapkan semakin banyak potensi-potensi perikanan dan kelautan tersebut yang dapat dimanfaatkan sehingga semakin besar peluang untuk menghasilkan semakin banyak lapangan kerja.

I.2. Hambatan Yang Dialami

Hambatan-hambatan yang dialami oleh mahasiswa dalam melakukan kegiatan entrepreneur cukup beragam. Ada hambatan yang datangnya dari luar dan ada hambatan yang datangnya dari dalam.
a. Hambatan dari luar.
1.      Sering membayangkan, dan kemudian timbul rasa takut atau cemas, apabila kelak sebagai wirausaha (terlebih ketika memulai bisnis) penghasilannya “tidak pasti”, sehingga kuatir tidak dapat mencukupi biaya hidup.
2.      Mempunyai asumsi, bahwa bisnis identik dengan modal berupa uang, sehingga apabila uang tersedia, bisnis akan berjalan dengan lancar.
3.      Seringkali seorang mahasiswa atau pemuda yang hendak membuat suatu kegiatan wirausaha dianggap oleh masyarakat sebagai orang yang tidak memilki pekerjaan tetap, sehingga tidak jarang menjadi kendala dan mematahkan semangat seseorang untuk berwirausaha.
4.      Pemerintah seringkali menghambat terbentuknya kegiatan wirausaha dengan kusutnya perudangan dan birokrasi yang terlalu berbeli-belit.
5.      Kurangnya wadah untuk menyalurkan minat berwirausaha mahasiswa.
6.      Sulitnya mencari pendanaan.

b. Hambatan dari dalam.
1.      Kurang percaya diri dalam menjalankan usaha tersebut.
2.      Susahnya membuat jaringan bagi orang yang tidak supel.
3.      Tidak punya kemauan yang keras dalam menjalankan usaha tersebut.
4.      Sikap mental yang tidak siap bersaing dalam bisnis.
5.      Sulitnya mengatur waktu bagi seorang mahasiswa.








BAB III
PENUTUP

III. I. Kesimpulan

Menghasilkan mahasiswa yang berbasis kewirausahaan merupakan hal perlu diprioritaskan dengan menanamkan jiwa wirausaha dalam diri mahasiswa perikanan dan kelautan dilakukan dengan memberikan rangsangan berupa hal-hal yang berada di sekitarnya, misalya hal-hal yang berkaitan dengan dunia perikanan dan kelautan, karena Indonesia memiliki potensi kekayaan alam perikanan dan kelautan yang begitu melimpah, sehingga besar peluang seorang mahasiswa perikanan dan kelautan untuk menghasilkan suatu kegiatan wirausaha walapun kegiatan yang berskala kecil-kecilan.
Namun sayangnya masih banyak kendala yang sering dialami oleh mahasiswa ketikan hendak melakukan kegiatan wirausaha diantaranya adalah masalah kurangnya pendanaan, masih kurangnya wadah untuk menyalurkan keinginan berwirausaha, dan kurangnya perhatian dari pemerintah. Oleh karena itu, diperlukan sebuah penanaman pola pikir kepada mahasiswa bahwa sumberdaya perairan nasional memerlukan system pengelolaan yang seimbang antara pemanfaatan dan pelestarian, karena ia rentan terhadap kerusakan.

III. II. Saran

1.      Pemerintah harus merubah sistem dan kurikulum pendidikan dengan menjadikan kewirausahaan sabagai salah satu kajian pokok.
2.      Pemerintah, sekolah dan perguruan tinggi seharusnya memberikan kemudahan kepada siswa dan mahasiswa dalam menjalankan kegiatan wirausahanya.
3.      Menambah wadah bagi siswa dan mahasiswa untuk menyalurkan keinginan/minat berwirausahanya.
4.      Orang tua menjadi faktor utama dalam memberi motivasi kepada anaknya agar mau menjadi wirausahawan.

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari.2008. Teori-Teori tentang Kewirausahaan dan Aplikasi dalam Kehidupan Nyata, Alphabeta:Bandung.
http://balaimulkan.blogspot.com/2012/03/menmbangun-jiwa-wirausaha-mahasiswa.html Di unduh pada tanggal 20 Maret 2012. Pukul 19.23 WITA, Makassar.
http://ekonomi.kompasiana.com/agrobisnis/2011/06/27/potensi-perikanan/ Di unduh pada tanggal 20 Maret 2012. Pukul 19.23 WITA, Makassar.
http://kotakinformasi.wordpress.com/2011/08/14/potensi-internet-dan-membangun-jiwa-wirausaha/ Di unduh pada tanggal 20 Maret 2012. Pukul 19.23 WITA, Makassar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar