Makalah
KEWIRAUSAHAAN
(Membangun Jiwa Wirausaha Mahasiswa Kelautan dan Perikanan)
OLEH:
KELOMPOK 10
Maryono L241
10 004
Khaerani L241
10 002
Reny Febriani L231
10 272
M. Nur Samad L241 10 902
Nur Aifha L241
09 006
Rasdiana Sinala L241
10
Wahyono L241
09
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nyalah sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, kami
banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan kerja keras dan
semangat kami dapat mengatasi tantangan tersebut. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi penyusunan maupun dari isi makalah
itu sendiri. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat dibutuhkan kelompok kami
untuk lebih menyempurnakan isi dari makalah ini. Sehingga makalah ini jauh
lebih bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.
Makassar, 22 Maret 2012
Kelompok 10
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang
Pendidikan
yang terjadi diseluruh dunia pada dasarnya membangun manusia-manusia pekerja.
Sumber daya manusia yang kaya dengan ragam potensi telah berhasil kita masukkan
dalam cetakan yang seragam yaitu dibentuk untuk jadi “pencari kerja”. Strategi
ini tidak salah bila industri terus bertumbuh secepat pasokan tenaga kerja dan
kemajuan teknologi berpihak penuh pada kaum pekerja. Namun yang terjadi di
Indonesia saat ini pertumbuhan pasokan industri untuk menampung para pencari
kerja kalah cepat oleh ketersediaan jumlah pencari kerja atau dalam hal ini
lulusan perguruan tinggi.
Karena
pola pikir masyarakat saat ini menganggap bekerja itu ketika menjadi pegawai
negeri, sedangkan jumlah pegawai negeri di Indonesia saat ini sudah terlalu
banyak, sehingga dibutuhkan alternatif lain yang lebih ideal untuk memecahkan
masalah pengangguran tersebut. Maka secepatnya sistem pendidikan di perguruan
tinggi harus dirubah. Langkah yang tepat adalah dengan menanamkan dan membangun
jiwa entrepreneurship di dalam diri para mahasiswa.
Kewirausahaan
pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-penemuan baruseperti
mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan
perluasanorganisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan kekayaan
bukan tujuan utama.
Secara
sederhana arti wirausahawan (entrepreneur )adalah orang yang berjiwa berani
mengambilresiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa berani
mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa
diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalamkondisi tidak pasti. (Kasmir,
2007 :18).
Pengertian
kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan dengan titik
berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan
organisasi baru, menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru, ekplorasi berbagai
peluang, menghadapi ketidakpastian, dan mendapatkan secara bersama faktor-faktor
produksi.
Pembelajaran
entrepreneurship bukan hanya akan menghasilkan manusia-manusia masa depan yang
dapat bebas dari kemiskinan tetapi juga sebagai sumber-sumber kesejahteraan
masyarakat yang dapat kita andalkan.Dari kegiatan entrepreneurship dapat kita
harapkan lapangan pekerjaan baru.
Pendidikan
entrepreneurship adalah senjata penghancur massal untuk pengangguran dan
kemiskinan sekaligus jadi tangga menuju impian setiap masyarakat untuk mandiri
secara finansial, memiliki kemampuan membangun kemakmuran individu dan
sekaligus ikut membangun kesejahteraan masyarakat.
I. 2. Tujuan
1.
Menumbuhkan dan menanamkan jiwa
wirausaha kepada mahasiswa.
2.
Mengatahui potensi-potensi yang dapat
di kembangkan, khususnya di bidang perikanan dan kelautan.
3.
Mengetahui hambatan-hambatan yang dapat
ditemui seorang mahasiswa sebagai entrepreneur.
BAB II
PEMBAHASAN
Menumbuhkan
dan mengembangkan jiwa entrepreneurship pada diri mahasiswa perikanan dan
kelautan dapat dilakukan dengan memberikan stimulus berupa hal-hal yang dia
senangi atau yang hal-hal yang berada disekelilingnya setiap hari. Mahasiswa
perikanan dan kelautan sebenarnya tidaklah sulit untuk menumbuhkan jiwa
wirausaha dalam dirinya.
Ada beberapa faktor yang bisa memacu
seorang mahasiswa perikanan dan kelautan untuk menciptakan suatu usaha, yaitu
dilihat dari kedudukannya sebagai seorang “mahasiswa” yang tentunya juga masih
bergantung dan membutuhkan subsidi dari orang tua, sehingga ada motivasi untuk
mendorongnya melakukan suatu usaha untuk memperoleh pemasukan secara mandiri
untuk mengurangi membebani orang tua.
Faktor
selanjutnya jika dilihat dari kedudukannya sebagai 'mahasiswa perikanan dan
kelautan'. seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Indonesia merupakan
negara khatulistiwa dengan kekayaan alam yang sangat berlimpah khususnya di
bidang kelautan dan perikanan, Potensi alam ini bisa dimanfaatkan oleh
mahasiswa untuk mebuat suatu kegiatan wirausaha kecil-kecilan, misalnya membuat
suatu usaha pengolahan hasil perikanan, objek parwisata, perhiasan dari biota
laut, penangkpan, pembudidayaan, konversi energi dari laut misalnya ombak dan
pasang surut air laut, dsb. Namun tidak menutup kemungkinan seorang mahasiswa
perikanan dan kelautan membuat suatu kegiatan wirausaha berbasis apa yang ia
sukai atau senangi.
I.
1. Potensi Yang Dapat Di Kembangkan
Banyak
potensi yang dapat dikembangkan oleh mahasiswa untuk menjadi seorang
entrepreneur, yaitu potensi yang berada dalam diri manusia dan potensi yang
berada di luar dapat dapat dimanfaatkan.
a.
Potensi yang berada
di dalam diri,
Potensi
yang berada dalam diri manusia yaitu pontensi yang sudah tersimpan dalam diri
kita namun belum kita sadari sepenuhnya sehingga perlu digali. Tidak banyak
memang orang yang mampu menggali potensi dirinya sendiri. Kita tidak mengetahui
jika kita memilki potensi yang besar untuk mengambangkan karier ataupun
kesuksesan hidup kita sendiri. Pengertian potensi diri adalah kemampuan yang
dimiliki setiap pribadi (individu) yang mempunyai kemungkinan untuk
dikembangkan dalam berprestasi. Potensi diri adalah kemampuan yang terpendam pada
diri setiap orang, setiap orang memilikinya (Siahaan,Parlindungan,2005:4).
Secara
umum potensi diri yang ada pada setiap manusia dapat dibedakan menjadi 5 macam
yaitu:
1.
Potensi Fisik (Psychomotoric)
Merupakan potensi fisik manusia yang
dapat diberdayakan sesuai fungsinya untuk berbagai kepentingan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan hidup. Misalnya mata untuk melihat, kaki untuk berjalan,
telinga untuk mendengar dan lain-lain.
2. Potensi Mental Intelektual (Intellectual Quotient)
Merupakan potensi kecerdasan yang ada
pada otak manusia (terutama otak sebelah kiri). Fungsi potensi tersebut adalah
untuk merencanakan sesuatu, menghitung dan menganalisis.
3.
Potensi Sosial Emosional (Emotional Quotient)
Merupakan potensi kecerdasan yang ada
pada otak manusia (terutama otak sebelah kanan). Fungsinya antara lain untuk
mengendalikan amarah, bertanggungjawab, motivasi dan kesadaran diri.
4. Potensi Mental Spiritual (Spiritual
Quotient)
Merupakan potensi kecerdasan yang
bertumpu pada bagian dalam diri manusia yang berhubungan dengan jiwa sadar atau
kearifan di luar ego. Secara umum Spiritual Quotient merupakan kecerdasan yang
berhubungan dengan keimanan dan akhlak mulia.
5. Potensi Daya Juang (Adversity Quotient)
Merupakan potensi kecerdasan manusia
yang bertumpu pada bagian dalam diri manusia yang berhubungan dengan keuletan,
ketangguhan dan daya juang tinggi. Melalui potensi ini, seseorang mampu
mengubah rintangan dan tantangan menjadi peluang.
Jika
kita sudah memiliki watak dan karakter sebagai seorang wirausaha, maka akan
sangat mudah untuk menggali potensi-potensi lainnya yang dapat mendukung watak
dan karakter kita sebagai seorang entrepreneur, yaitu:
a.
Kemauan untuk bekerja keras (capacity for hard work)
b.
Kepandaian berkomunikasi (ability to communicate)
c.
Keyakinan (self confidence)
d.
Kerjasama
e.
Hasrat untuk maju (Ambition drive)
f.
Penampilan yang baik (good appearance)
g.
Kemauan untuk belajar (college education)
h.
Pandai membuat keputusan (making soud decision)
i. Percaya diri
j. Memiliki Motif Berprestasi
k.
Berani Mengambil Resiko
l. Jiwa Kepemimpinan
m.
Inovasi,
n.
Berorientasi pada masa depan
o.
Tidak mudah putus asa, dan lain-lain.
Potensi
yang belum tergali merupakan sebuah harta karun, ketika sudah kita temukan
kemudian dikembangkan maka akan menjadi sebuah “secret weapon” untuk
mengembangkan karier dan kesuksesan hidup terutama bagi mahasiswa yang memiliki
watak dan karakter entrepreneur.
b. Potensi yang berada di luar dan dapat
dimanfaatkan.
Yang
dimaksud potensi yang berada di luar dan dapat di manfaatkan adalah potensi
sumberdaya alam yang kita miliki. Sumberdaya perikanan dan laut yang begitu
besar harus dapat dimanfaatkan secara maksimal. Karena manfaat ekonomis yang
besar tidak pernah berpihak kepada siapa yang memiliki kekayaan alam tersebut,
tetapi nilai ekonomis yang terbesar memihak kepada siapa yang mampu memasarkan
produk kepada pasar dengan nilai yang tinggi.
Perikanan
adalah suatu kegiatan perekonomian yang memanfaatkan sumber daya alam perikanan
dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kesejahteraan manusia
dengan mengoptimalisasikan dan memelihara produktivitas sumber daya perikanan
dan kelestarian lingkungan. Sumber daya perikanan dapat dipandang sebagai suatu
komponen dari ekosistem perikanan berperan sebagai faktor produksi yang
diperlukan untuk menghasilkan suatu output yang bernilai ekonomi masa kini
maupun masa mendatang. Disisi lain, sumber daya perikanan bersifat dinamis,
baik dengan ataupun tanpa intervensi manusia. Sebagai ilustrasi, pada sumber
daya perikanan tangkap, secara sederhana dinamika stok ikan ditunjukkan oleh
keseimbangan yang disebabkan oleh pertumbuhan stok, baik sebagai akibat dari
pertumbuhan individu (individu growth) maupun oleh perkembangbiakan
(recruitment) stok itu sendiri.
Dengan
keterbatasan daya dukung lingkungan sumber daya di suatu lokasi, maka stok ikan
akan mengalami pengurangan sebagai akibat dari kematian alami (natural
mortality) sampai keseimbangan stok ikan sesuai daya dukung tercapai. Adanya
intervensi manusia dalam bentuk aktivitas penangkapan pada hakekatnya adalah
memanfaatkan ‘bagian’ dari kematian alami, dengan catatan bahwa aktivitas
penangkapan yang dilakukan dapat di’kendali’kan sampai batas kemampuan
pemulihan stok ikan secara alami.
Indonesia
memiliki garis pantai terpanjang keempat di dunia dengan panjang mencapai lebih
dari 95.181 kilometer (Suara Pembaruan edisi5/2/09). Sejalan dengan arti
penting sumber daya, potensi tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal.
Beberapa pernyataan tentang kondisi perikanan indonesia yang dilansir oleh
Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia nomor kep.18/men/2011 adalah
sebagai berikut :
Luas
laut Indonesia 5,8 juta km2 atau 2/3 luas wilayah RI dan panjang pantai 95.181
km, akan tetapi PDB perikanan baru sekitar 3,2%. Potensi sumberdaya perikanan
tangkap 6,4 juta ton per tahun, akan tetapi nelayan masih miskin. Produksi
perikanan tangkap di laut sekitar 4,7 ton per tahun dari jumlah tangkapan yang
diperbolehkan maksimum 5,2 juta ton per tahun, sehingga hanya tersisa 0,5 juta
ton per tahun.
Produksi
Tuna naik 20,17% pada tahun 2007, akan tetapi produksi Tuna hanya 4,04% dari
seluruh produksi perikanan tangkap. Jumlah nelayan (laut dan perairan umum)
sebesar 2.755.794 orang, akan tetapi lebih dari 50% atau 1.466.666 nelayan
berstatus sambilan utama dan sambilan tambahan. Jumlah nelayan naik terus,
yaitu 2,06% pada tahun 2006-2007, sedangkan ikan makin langka. Jumlah
RTP/Perusahaan Perikanan Tangkap 958.499 buah, naik 2,60%,akan tetapi sebanyak
811.453 RTP atau 85% RTP berskala kecil tanpa perahu, perahu tanpa motor, dan
motor tempel.
Armada
perikanan tangkap di laut sebanyak 590.314 kapal, akan tetapi 94% berukuran
kurang dari 5 GT dengan SDM berkualitas rendah dan kemampuan produksi rendah. Potensi
tambak seluas 1.224.076 ha, akan tetapi realisasi baru seluas 612.530 ha. Potensi
budidaya laut seluas 8.363.501 ha, akan tetapi realisasi hanya seluas 74.543
ha. Jumlah industri perikanan lebih dari 17.000 buah, akan tetapi sebagian
besar tradisional, berskala mikro dan kecil. Tenaga kerja budidaya ikan
sebanyak 2.916.000 orang, akan tetapi kepemilikan lahan perkapita rendah dan
hidupnya memprihatinkan.
Industri
pengalengan ikan yang terdaftar lebih dari 50 perusahaan, akan tetapi yang
berproduksi kurang dari 50% dengan kapasitas produksi maksimum sekitar 60%. Ekspor
produk perikanan 857.783 ton dengan nilai US$ 2.300.000, akan tetapi produksi
turun 7.41% pada tahun 2006-2007, bahkan volume ekspor udang turun 5.04% dan
nilainya pun turun 6.06%.
Sebuah
ironi bila melihat potensi sumber daya yang besar di Indonesia dan sebuah
tantangan tentang kondisi perikanan Indonesia menurut keputusan Mentri Perikanan
dan Kelautan nomor kep.18/men/2011. Diperlukan sebuah bahwa penanaman pola
pikir bahwa sumberdaya perairan nasional memerlukan system pengelolaan yang
seimbang antara pemanfaatan dan pelestarian, karena ia rentan terhadap
kerusakan.
Dalam
hal meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa khusunya dibidang perikanan dan
kelautan, kegiatan yang akan dibuat tidak ditekankan pada kegiatan yang
berskala besar, bisa membuat suatu kegiatan usaha yang berskala kecil atau
rumahan. Sebagai contoh kegiatan pengolahan hasil perikanan, hasil-hasil
perikanan merupakan bahan yang mudah busuk yang menyebabkan nilai jualnya cepat
turun, sehingga dibutuhkan sebuah cara untuk meningkatkan nilai jual dari hasil
perikanan tersebut salah satunya degan membuat produk baru, misalnya bakso
ikan, nugget ikan, bandeng presto, otak-otak ikan, ikan sardine,dll.
Kegiatan
wirausaha lain yang bisa dilakukan adalah membuat suatu kegiatan pembudidayaan
ikan secara kecil-kecilan dalam hal ini budidaya ikan hias, misalnya
pemeliharaan ikan cupang hias, ikan louhan, ikan arwana, dan ikan-ikan hias
lainnya. Sedangkan untuk memanfaatkan kondisi laut itu sendiri, mahasiswa dapat
melakukan konversi energi dari ombak, pasang surut air laut, dan angin untuk
menghasilkan energi lain. Misalnya menghasilkan energi listrik. Masih sangat
banyak potensi sumberdaya perikanan dan kelautan yang belum dimanfaatkan secara
maksimal. Oleh sebab itu kedepannya diharapkan semakin banyak potensi-potensi
perikanan dan kelautan tersebut yang dapat dimanfaatkan sehingga semakin besar
peluang untuk menghasilkan semakin banyak lapangan kerja.
I.2. Hambatan Yang
Dialami
Hambatan-hambatan
yang dialami oleh mahasiswa dalam melakukan kegiatan entrepreneur cukup
beragam. Ada hambatan yang datangnya dari luar dan ada hambatan yang datangnya
dari dalam.
a.
Hambatan dari luar.
1.
Sering membayangkan, dan kemudian
timbul rasa takut atau cemas, apabila kelak sebagai wirausaha (terlebih ketika
memulai bisnis) penghasilannya “tidak pasti”, sehingga kuatir tidak dapat
mencukupi biaya hidup.
2.
Mempunyai asumsi, bahwa bisnis identik
dengan modal berupa uang, sehingga apabila uang tersedia, bisnis akan berjalan
dengan lancar.
3.
Seringkali seorang mahasiswa atau
pemuda yang hendak membuat suatu kegiatan wirausaha dianggap oleh masyarakat
sebagai orang yang tidak memilki pekerjaan tetap, sehingga tidak jarang menjadi
kendala dan mematahkan semangat seseorang untuk berwirausaha.
4.
Pemerintah seringkali menghambat
terbentuknya kegiatan wirausaha dengan kusutnya perudangan dan birokrasi yang
terlalu berbeli-belit.
5.
Kurangnya wadah untuk menyalurkan minat
berwirausaha mahasiswa.
6.
Sulitnya mencari pendanaan.
b.
Hambatan dari dalam.
1.
Kurang percaya diri dalam menjalankan
usaha tersebut.
2.
Susahnya membuat jaringan bagi orang
yang tidak supel.
3.
Tidak punya kemauan yang keras dalam
menjalankan usaha tersebut.
4.
Sikap mental yang tidak siap bersaing
dalam bisnis.
5.
Sulitnya mengatur waktu bagi seorang
mahasiswa.
BAB III
PENUTUP
III. I. Kesimpulan
Menghasilkan
mahasiswa yang berbasis kewirausahaan merupakan hal perlu diprioritaskan dengan
menanamkan jiwa wirausaha dalam diri mahasiswa perikanan dan kelautan dilakukan
dengan memberikan rangsangan berupa hal-hal yang berada di sekitarnya, misalya
hal-hal yang berkaitan dengan dunia perikanan dan kelautan, karena Indonesia
memiliki potensi kekayaan alam perikanan dan kelautan yang begitu melimpah,
sehingga besar peluang seorang mahasiswa perikanan dan kelautan untuk
menghasilkan suatu kegiatan wirausaha walapun kegiatan yang berskala
kecil-kecilan.
Namun
sayangnya masih banyak kendala yang sering dialami oleh mahasiswa ketikan
hendak melakukan kegiatan wirausaha diantaranya adalah masalah kurangnya
pendanaan, masih kurangnya wadah untuk menyalurkan keinginan berwirausaha, dan
kurangnya perhatian dari pemerintah. Oleh karena itu, diperlukan sebuah
penanaman pola pikir kepada mahasiswa bahwa sumberdaya perairan nasional
memerlukan system pengelolaan yang seimbang antara pemanfaatan dan pelestarian,
karena ia rentan terhadap kerusakan.
III. II. Saran
1.
Pemerintah harus merubah sistem dan
kurikulum pendidikan dengan menjadikan kewirausahaan sabagai salah satu kajian
pokok.
2.
Pemerintah, sekolah dan perguruan
tinggi seharusnya memberikan kemudahan kepada siswa dan mahasiswa dalam
menjalankan kegiatan wirausahanya.
3.
Menambah wadah bagi siswa dan mahasiswa
untuk menyalurkan keinginan/minat berwirausahanya.
4.
Orang tua menjadi faktor utama dalam
memberi motivasi kepada anaknya agar mau menjadi wirausahawan.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari.2008. Teori-Teori tentang Kewirausahaan dan
Aplikasi dalam Kehidupan Nyata, Alphabeta:Bandung.
http://balaimulkan.blogspot.com/2012/03/menmbangun-jiwa-wirausaha-mahasiswa.html Di unduh pada tanggal 20 Maret 2012. Pukul 19.23 WITA,
Makassar.
http://ekonomi.kompasiana.com/agrobisnis/2011/06/27/potensi-perikanan/ Di unduh pada tanggal 20 Maret 2012. Pukul 19.23 WITA,
Makassar.
http://kotakinformasi.wordpress.com/2011/08/14/potensi-internet-dan-membangun-jiwa-wirausaha/ Di unduh pada tanggal 20 Maret 2012. Pukul 19.23 WITA,
Makassar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar