NASKAH
DRAMA
”ANTARA DUA PILIHAN”
Karya : Dhy-The Gerinyol 06
PEMBIMBING
Drs.Kamaruddin.Spd / Duding dower
PENGARANG NASKAH : Dhy-The Gerinyol 06 / akbar nasir
SUTRADARA : Dhy-The Gerinyol 06 / akbar nasir
PEMAIN :
IBU : ERNIKURNIAWAN / widia sastra wati
ANAK :
NUR EKAHANDAYANI /
MANDOR :
IBRAHIM AZIS / i’am
critiss
ISTRI MANDOR :
RURI /
TIM MEN. :
A.MUH SULFADLY / ghorez
soneta
Ibu :
(seorang fakir miskan dn anaknya sedang membawa kardus untuk dijadikan
pengalas atau tikar
Anak
: (anak fakir miskin yang mengeluh
dan merasa hidupnya sangat susah)”Bu, kenapa kita hidup sebagai orang susah.
Saya ingin sekali merasakan kebahagiaan. Saya...ingin sekolah dan bermain
bersama teman-teman di sekolah.
Ibu :
”kamu jangan sesali hidup susah nak, kita mestinyabersyukur walaupun
kita hidup susah serba tak punya , tapi
kita masih sehat, masih banyak orang yang lebih menderita dari kita.
Mungkin...Inilah takdir yang hrus kita jalani
Anak : ”yah, saya mengerti maksud ibu inilah
takdir kita, kita tidak boleh menyalahkan takdir, inilah jalanhidup kita. Bu
saya dengar dari orang-orang tempat ini akan dibangun sebuah Mall. Kalau itu
benar, nantinya kita mau tidur di mana
Ibu :
entahlah nak, ibu juga bingung, sekarang susah mencari tempat untuk kita
tinggali. Di mana-mana terlihat bangunan mewah, semua serba indah, bahkan aku
sudah jarang melihat gubuk. Ibu sempat berkhayal kalau mengikuti jaman modern, semua
serba mewah dan indah. Jangankan gubuk, orang yang seperti kita inipun akan
dihilangkan dari muka bumi ini.
Mandor : (masuk
jalan-jalan dan tidak sengaja iya mendengar pembicaraan ibu dan anak itu)
Anak : (dengan sedikit menjerit lalu memegang perutnya)
ibu saya lapar perutku sakit sekali, dari tadi malam kita belum makan, apa ibu
tidak merasa lapar
Ibu : iya, sebenarnya ibu jugga
lapar, sabarlah nak
Mandor : (merasa
ibah, memahami dan merasakan penderitaan ibu dan anak itu lalu mendekatinya dan
memberi uang)”maaf sya tidak sengaja mendengar pembicaraan ibu dan anak ibu,
ini ada sedikit uang semoga nbisa membantu ibu dan anak ibu
Ibu : makasih atas bantuannya pak, semua
perbuatan bapak semoga jadi amal
Mandor : saya
pergi dulu ya bu, saya mau pulang kerumah (sambil berjalan mondar-mandir)
(ibu dan
anak dialog membeli makanan, mandor
masih berada di dalam dan setelah ibu dan anak exit, mandor memikirkan sesuatu)
Mandor :
yah tuhan masih banyak di dunia ini yang kekurangan menderita kelaparan,
sungguh malang nasib mereka, saya tidak tahu harus melakukan apa kalau saya
berada di posisi mereka(duduk di kursi dan merenung.
Istri M.:
(masuk lalu bertanya pada mandor)”pa..apakah bapak punya masalah, apa yang
bapak pikirkan(sambil mendekati suaminya)
Mandor : saya memikirka orang yang tadi
Istri M .: orang
yang mana pak?
Mandor : tadi
saya bertemu sama orang miskin betapa menderitanya mereka. Sung...
Istri
M.: (memotong pembicaraan mandor) alh
orang seperti merekatidak usah kita pikirkan, mereka hanya orang-orang malas
yang tidak mau berusaha. Mereka kan mereka, itu urusan mereka, kita kan kita,
masa bodoh dengan orang susah yang penting kita senang-senang saja
Mandor : tapi coba mama yang berada di posisi mereka,
apakah mama mampu mejalani hidup itu dengan tabah
Istri M.: (membentak) Alah...Emangnya mama pikiran,
sebaiknya bapak istirahat saja, mama juga mau tidur sudah ngantuk(exit bersama
mandor)
Manager : (masuk
dengan seorang asisten lalu ngobrol-ngobrol)”tempat ini cocok untuk dijadikan sebuah
Mall yang akan saya bangun, tempatnya sangat strategis sekali. Tapi gubuk yang
ada di sana,. Pedagang kaki lima, pengemis, pokoknya yang merusak pemandangan,
saya tidak mau tahu bagaimanapun caranya, semuanya harus di hilangkan(lalu
menelfon seseorang)”halo kamu ada di mana, saya tunggu kamu di lokasi
pembangunan mall
Oh iya. Iya 10 menit lagi,
baiklah..cepat saya tunggu
Mandor :
(masuk)saya minta maaf membuat bapak menunggu
Manager : tidak
apa-apa, eh begini langsung saja saya mau kamu yang pimpin penggusuran pedagang
kaki lima dan pengemis. Pengemis yang ada disitu. Nanti saya ikut pada saat
penggusuran tapi saya tidak mau berurusan langsung dengan mereka, ok mungkin
sudah jelas apa yang saya katakan, kalau begitu saya pergi dulu(lalu exit
bersama asistennya)
Mandor
: baik pak(mondar-mandir kebingungan
berhenti pada satu tempat)”ya Allah sebenarnya saya bingung menentukan ANTARA
DUA PILIHAN. Saya tidak tega melihat orang yang tak punya semakin menderita.
Sya sangat kasihan pada mereka. Sudah bertahun-tahun tempat ini mereka diami,
lalu dengan cepatnya mereka..... Tapi ini adalah tugas saya dan saya sudah
mengucap sumpah pada tugas saya. Saya juga butuh dana untuk biaya rumah sakit
anak saya. Beri aku petnjukmu ya Allah.
(para fakir
miskin masuk melalui pintu kana lalu beraktivitas, ada yang memungut sampah dan
aktifitas lainnya)
Tim men.: ( masuk
bersama rombongannya dan salah satu dari mereka)eh, minggir semua tempat ini
harus dikosongkan
Org mskn : (salah
satu dari org miskin),tapi kasihani kami pak kalau bapak usir kami, kami tidak
tahu harus tinggal di mana
Tim men.:
ah kami sudah membeli tanah ini(mereka saling berdebat, saling dorong dan
suasana semakin kacau)
Mandor : berada
di antara orang miskin dan meneger berada di belakang mereka, mandor gelisah
mau pilih yang mana),tidak...berhenti...(seketika keadaan yang tadinya kacau
menjadi dian dan hening, lalu mandor bersujud dan tertidur)
Istri M.: (masuk lalu mendekati suaminya yang sedang
tertidur)”pak ayo bangun sudah pagi pak, bapakkan harus berangkat ke kantor
Mandor : (bangun) makasih mama sudah membangunkanku.
SELESAI NASKAH
DRAMA
”ANTARA DUA PILIHAN”
Karya : Dhy-The Gerinyol 06
PEMBIMBING
Drs.Kamaruddin.Spd / Duding dower
PENGARANG NASKAH : Dhy-The Gerinyol 06 / akbar nasir
SUTRADARA : Dhy-The Gerinyol 06 / akbar nasir
PEMAIN :
IBU : ERNIKURNIAWAN / widia sastra wati
ANAK :
NUR EKAHANDAYANI /
MANDOR :
IBRAHIM AZIS / i’am
critiss
ISTRI MANDOR :
RURI /
TIM MEN. :
A.MUH SULFADLY / ghorez
soneta
Ibu :
(seorang fakir miskan dn anaknya sedang membawa kardus untuk dijadikan
pengalas atau tikar
Anak
: (anak fakir miskin yang mengeluh
dan merasa hidupnya sangat susah)”Bu, kenapa kita hidup sebagai orang susah.
Saya ingin sekali merasakan kebahagiaan. Saya...ingin sekolah dan bermain
bersama teman-teman di sekolah.
Ibu :
”kamu jangan sesali hidup susah nak, kita mestinyabersyukur walaupun
kita hidup susah serba tak punya , tapi
kita masih sehat, masih banyak orang yang lebih menderita dari kita.
Mungkin...Inilah takdir yang hrus kita jalani
Anak : ”yah, saya mengerti maksud ibu inilah
takdir kita, kita tidak boleh menyalahkan takdir, inilah jalanhidup kita. Bu
saya dengar dari orang-orang tempat ini akan dibangun sebuah Mall. Kalau itu
benar, nantinya kita mau tidur di mana
Ibu :
entahlah nak, ibu juga bingung, sekarang susah mencari tempat untuk kita
tinggali. Di mana-mana terlihat bangunan mewah, semua serba indah, bahkan aku
sudah jarang melihat gubuk. Ibu sempat berkhayal kalau mengikuti jaman modern, semua
serba mewah dan indah. Jangankan gubuk, orang yang seperti kita inipun akan
dihilangkan dari muka bumi ini.
Mandor : (masuk
jalan-jalan dan tidak sengaja iya mendengar pembicaraan ibu dan anak itu)
Anak : (dengan sedikit menjerit lalu memegang perutnya)
ibu saya lapar perutku sakit sekali, dari tadi malam kita belum makan, apa ibu
tidak merasa lapar
Ibu : iya, sebenarnya ibu jugga
lapar, sabarlah nak
Mandor : (merasa
ibah, memahami dan merasakan penderitaan ibu dan anak itu lalu mendekatinya dan
memberi uang)”maaf sya tidak sengaja mendengar pembicaraan ibu dan anak ibu,
ini ada sedikit uang semoga nbisa membantu ibu dan anak ibu
Ibu : makasih atas bantuannya pak, semua
perbuatan bapak semoga jadi amal
Mandor : saya
pergi dulu ya bu, saya mau pulang kerumah (sambil berjalan mondar-mandir)
(ibu dan
anak dialog membeli makanan, mandor
masih berada di dalam dan setelah ibu dan anak exit, mandor memikirkan sesuatu)
Mandor :
yah tuhan masih banyak di dunia ini yang kekurangan menderita kelaparan,
sungguh malang nasib mereka, saya tidak tahu harus melakukan apa kalau saya
berada di posisi mereka(duduk di kursi dan merenung.
Istri M.:
(masuk lalu bertanya pada mandor)”pa..apakah bapak punya masalah, apa yang
bapak pikirkan(sambil mendekati suaminya)
Mandor : saya memikirka orang yang tadi
Istri M .: orang
yang mana pak?
Mandor : tadi
saya bertemu sama orang miskin betapa menderitanya mereka. Sung...
Istri
M.: (memotong pembicaraan mandor) alh
orang seperti merekatidak usah kita pikirkan, mereka hanya orang-orang malas
yang tidak mau berusaha. Mereka kan mereka, itu urusan mereka, kita kan kita,
masa bodoh dengan orang susah yang penting kita senang-senang saja
Mandor : tapi coba mama yang berada di posisi mereka,
apakah mama mampu mejalani hidup itu dengan tabah
Istri M.: (membentak) Alah...Emangnya mama pikiran,
sebaiknya bapak istirahat saja, mama juga mau tidur sudah ngantuk(exit bersama
mandor)
Manager : (masuk
dengan seorang asisten lalu ngobrol-ngobrol)”tempat ini cocok untuk dijadikan sebuah
Mall yang akan saya bangun, tempatnya sangat strategis sekali. Tapi gubuk yang
ada di sana,. Pedagang kaki lima, pengemis, pokoknya yang merusak pemandangan,
saya tidak mau tahu bagaimanapun caranya, semuanya harus di hilangkan(lalu
menelfon seseorang)”halo kamu ada di mana, saya tunggu kamu di lokasi
pembangunan mall
Oh iya. Iya 10 menit lagi,
baiklah..cepat saya tunggu
Mandor :
(masuk)saya minta maaf membuat bapak menunggu
Manager : tidak
apa-apa, eh begini langsung saja saya mau kamu yang pimpin penggusuran pedagang
kaki lima dan pengemis. Pengemis yang ada disitu. Nanti saya ikut pada saat
penggusuran tapi saya tidak mau berurusan langsung dengan mereka, ok mungkin
sudah jelas apa yang saya katakan, kalau begitu saya pergi dulu(lalu exit
bersama asistennya)
Mandor
: baik pak(mondar-mandir kebingungan
berhenti pada satu tempat)”ya Allah sebenarnya saya bingung menentukan ANTARA
DUA PILIHAN. Saya tidak tega melihat orang yang tak punya semakin menderita.
Sya sangat kasihan pada mereka. Sudah bertahun-tahun tempat ini mereka diami,
lalu dengan cepatnya mereka..... Tapi ini adalah tugas saya dan saya sudah
mengucap sumpah pada tugas saya. Saya juga butuh dana untuk biaya rumah sakit
anak saya. Beri aku petnjukmu ya Allah.
(para fakir
miskin masuk melalui pintu kana lalu beraktivitas, ada yang memungut sampah dan
aktifitas lainnya)
Tim men.: ( masuk
bersama rombongannya dan salah satu dari mereka)eh, minggir semua tempat ini
harus dikosongkan
Org mskn : (salah
satu dari org miskin),tapi kasihani kami pak kalau bapak usir kami, kami tidak
tahu harus tinggal di mana
Tim men.:
ah kami sudah membeli tanah ini(mereka saling berdebat, saling dorong dan
suasana semakin kacau)
Mandor : berada
di antara orang miskin dan meneger berada di belakang mereka, mandor gelisah
mau pilih yang mana),tidak...berhenti...(seketika keadaan yang tadinya kacau
menjadi dian dan hening, lalu mandor bersujud dan tertidur)
Istri M.: (masuk lalu mendekati suaminya yang sedang
tertidur)”pak ayo bangun sudah pagi pak, bapakkan harus berangkat ke kantor
Mandor : (bangun) makasih mama sudah membangunkanku.
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar