Makalah
MANAJEMEN
BISNIS PERIKANAN
“TENAGA
KERJA “
AKBAR NASIR
L241 10 254
SOSIAL EKONOMI PERIKANAN
JURUSAN
PERIKANAN
FAKULTAS
ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis
banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai
pihak, tantangan tersebut bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, semoga bantuan yang telah diberikan mendapatkan Ridha
dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi penyusunan maupun dari isi makalah
itu sendiri. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat dibutuhkan penulis untuk
lebih menyempurnakan isi dari makalah ini. Sehingga makalah ini jauh lebih
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.
Makassar, 20 Februari
2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Sumber daya
manusia sebagai salah satu sumber daya yang ada dalam organisasi memegang
peranan yang penting dalam keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Sumber
daya manusia menggunakan sumber daya-sumber daya lain yang dimiliki oleh
organisasi dalam rangka mencapai tujuan.
Sumber daya
manusia adalah penduduk yang siap, mau dan mampu memberikan sumbangan terhadap
usaha mencapai tujuan organisasional. Dalam ilmu kependudukan, konsep sumber
daya manusia ini dapat disejajarkan dengan konsep tenaga kerja (manpower) yang
meliputi angkatan kerja (labor force) dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja
yang bekerja disebut juga dengan pekerja. (Ndraha, 1999)
Lingkungan
sosial merupakan sebuah aspek interaksi antar manusia, melalui pengelompokan
manusia, baik dekat maupun jauh, yang mana mempengaruhi pertahanan dan pertumbuhan
sebuah organisasi. banyak aspek pengelompokan manusia yang dapat mempengaruhi
aktifitas bisnis di indonesia. Pengelompokan orang bisa berdasarkan etnik,
budaya, agama, politik, pekerjaan yang mana merupakan sebagai gambaran komponen
lingkungan sosial. kelompok kelompok tersebut memiliki pengaruh dalam kegiatan
bisnis dan pertumbuhan ekonomi melalui kekuatan masing masing yang mereka
miliki. perlu diketahui bahwa, kelompok orang ini bisa menjadi sebuah
ancaman dalam sebuah bisnis dan juga sebaliknya dapat menciptakan sebuah
kesempatan bisnis pada sebuah perusahaan, karena nilai nilai yang mereka
miliki, sikap, gaya hidup yang bergantung terhadap produk dan jasa; dan juga
sumber daya manusia (tenaga kerja).
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 PENGERTIAN
TENAGA KERJA
Menurut UU
13 Tahun 2003 Tenaga kerja adalah : setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan
guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat.
Istilah tenaga kerja sering dirancukan dengan
buruh, karyawan,atau pekerja. Istilah buruh di telinga rasanya kurang tepat,
karenaseakan-akan ada sistem kelas dalam masyarakat yang bernadamerendahkan
sebagian kecil atau lainnya. Penggunaan kata buruh pada kenyataannya diterapkan
untuk orang yang melakukan pekerjaan kasar, seperti: kuli panggul atau bongkar
muat, tukang, mandor. Namun sejak dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2003 tentangKetenagakerjaan, istilah buruh tersebut tetap digunakan lagi, dalam
halini pemerintah menitik beratkan pada substansi bukan istilah.
II.2 PERANAN TENAGA
KERJA
Pekerjaan
atau ketenagakerjaan merupakan isu penting dalam sebuah aktifitas bisnis
dan perekonomian indonesia. berdasarkan data strategis dari Badan Pusat
Statistik terhadap masalah ketenagakerjaan untuk seseorang sebagai
bekerja (currently economically active population), tanpa melihat
lapangan usaha, jabatan, maupun status pekerjaannya.
Angkatan
Kerja, Penduduk yang Bekerja, dan Angka Pengangguran Tenaga kerja merupakan
modal bagi geraknya roda pembangunan. Jumlah dan komposisi tenaga kerja akan
terus mengalami perubahan seiring dengan berlangsungnya proses demografi.
Penduduk usia kerja pada Februari 2009 mengalami peningkatan sebesar 2,70 juta
orang dibandingkan Februari 2008, yaitu dari 165,56 juta orang menjadi 168,26
juta orang. Pada Februari 2009, sekitar 67,60 persen dari seluruh penduduk usia
kerja merupakan tenaga kerja aktif dalam kegiatan ekonomi dan disebut dengan
angkatan kerja yang besarnya mencapai 113,74 juta orang. Jumlah ini meningkat
sebanyak 1,80 juta orang (1,61 persen) dibandingkan dengan keadaan Agustus
2008, dan meningkat sebesar 2,27 juta orang (2,03 persen) dibandingkan keadaan
Februari 2008.
Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), mengindikasikan besarnya penduduk usia kerja
yang aktif secara ekonomi di suatu negara atau wilayah. TPAK diukur sebagai
persentase jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja. Indikator
ini menunjukkan besaran relatif dari pasokan tenaga kerja (labour
supply) yang tersedia untuk memproduksi barang-barang dan jasa dalam
suatu perekonomian. Sejak Februari 2008 hingga Februari 2009 TPAK mengalami
peningkatan sebesar 0,27 persen, yaitu dari 67,33 persen menjadi 67,60 persen.
Peningkatan TPAK ini antara lain disebabkan oleh kondisi sosial ekonomi nasional
yang relatif membaik, sehingga memberikan pengaruh terhadap faktor faktor
produksi di Indonesia. Secara langsung naik turunnya faktor produksi ini akan
memberikan dampak terhadap tinggi rendahnya faktor permintaan dan penawaran
tenaga kerja.
Pertumbuhan
tenaga kerja yang kurang diimbangi dengan pertumbuhan lapangan kerja akan
menyebabkan tingkat kesempatan kerja cenderung menurun. Dengan demikian jumlah
penduduk yang bekerja tidak selalu menggambarkan jumlah kesempatan kerja yang
ada. Hal ini dikarenakan sering terjadinya mismatch dalam
pasar kerja.
Pada
Februari 2009, dari total angkatan kerja sebesar 113,74 juta orang, sekitar
91,86 persennya adalah penduduk yang bekerja. Penduduk yang bekerja pada
keadaan Februari 2009 bertambah sebanyak 1,93 juta orang (1,88 persen)
dibandingkan keadaan Agustus 2008 dan bertambah sebanyak 2,44 juta orang (2,39
persen) dibandingkan keadaan setahun yang lalu(Februari 2008).
Isu
penting yang perlu menjadi perhatian adalah isu pengangguran. Konsep penganggur
yang digunakan adalah mereka yang sedang mencari pekerjaan, yang mempersiapkan
usaha, yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan
pekerjaan dan yang sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja dan pada
waktu yang bersamaan mereka tak bekerja (jobless). Penganggur dengan
konsep/definisi tersebut biasanya disebut sebagai pengangguran terbuka (open
unemploy-ment).
Jumlah
penganggur pada Februari 2009 sebesar 9,26 juta orang atau mengalami penurunan
sebesar 169 ribu orang (1,79%) dibandingkan keadaan Februari 2008 yang besarnya
9,43 juta orang.
Indikasi
tentang penduduk usia kerja yang termasuk dalam kelompok pengangguran diukur
dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), di mana TPT merupakan persentase
jumlah penganggur terhadap jumlah angkatan kerja. Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) pada Februari 2009 sebesar 8,14 persen, mengalami penurunan sebesar 0,32
persen dibandingkan TPT pada Februari 2008 yang besarnya 8,46 persen.
Lingkungan
sosial merupakan sebuah aspek interaksi antar manusia, melalui pengelompokan
manusia, baik dekat maupun jauh, yang mana mempengaruhi pertahanan dan
pertumbuhan sebuah organisasi. banyak aspek pengelompokan manusia yang dapat
mempengaruhi aktifitas bisnis di indonesia. Pengelompokan orang bisa
berdasarkan etnik, budaya, agama, politik, pekerjaan yang mana merupakan
sebagai gambaran komponen lingkungan sosial. kelompok kelompok tersebut
memiliki pengaruh dalam kegiatan bisnis dan pertumbuhan ekonomi melalui
kekuatan masing masing yang mereka miliki. perlu diketahui bahwa, kelompok
orang ini bisa menjadi sebuah ancaman dalam sebuah bisnis dan juga sebaliknya
dapat menciptakan sebuah kesempatan bisnis pada sebuah perusahaan, karena nilai
nilai yang mereka miliki, sikap, gaya hidup yang bergantung terhadap produk dan
jasa; dan juga sumber daya manusia (tenaga kerja).
III. PENGELOMPOKAN
TENAGA KERJA (ORANG)
Berdasakan kategori
sebagai berikut ini :
1. Etnis (jawa,
batak, Chinese, sunda, bali, arab, ambon dan lainnya.) Masing masing
etnis memiliki tradisi, kebiasaan yang dapat membedakan dengaan kelompok etnik
yang lainnya.
2. Agama (islam,
Kristen, katolik, Buddha dan hindu). Masing masing agama tersebut
memiliki karakteristik dan nilai nilai yang dipercayai.
3. Orientasi
politik (nasionalis, agama dan socialist). Masing masing kategori partai
memiliki cara yang berbeda dalam mencapai sebuah tujuan.
4. Gender, kadangkala menjadi isu ketidakharmonisan akibat dari
pengelompokan antara pria dan wanita. Ketidak harmonisan ini bisa menjadi isu
yang penting dalam sebuah kegiatan bisnis.
5. Daerah regional, isu ini menjadi penting sejak adanya
regional ekonomi, karena setiap daerah melakukan decentralisasi untuk
menagun daerahnya sehingga menjadi perhatian khusus dalam kegiatan bisnis.
6. Pekerjaan, Ketenagakerjaan merupakan isu yang penting di
dalam sosial environment. Terdiri dari orang yang bekerja dan tidak bekerja
yang mana ini menjadi perhatian khusus bagi para pebisnis. Karena faktro ini
bisa menjadi peluang maupun ancaman bagi bisnis.
Kategori
- kategori ini menjadi hal yang penting dalam sebuah aktifitas bisnis dan
perekonomian Indonesia karena hal ini bisa menjadi sebagai competitive
advantage dan kekuatan sebuah perekonomian.
Pertumbuhan ekonomi
yang semakin membaik tetap harus di dukung dengan ketersediaan tenaga kerja
baik itu pekerja ahli maupun pekerja kasar (buruh).
Dengan
demikian penting sekali untuk kita meningkatkan jumlah lapangan kerja agar
menampung jumlah tenaga kerja yang semakin bertambah dari tahun ke tahun,
sehingga daya produksi barang dan jasa akan meningkat secara signifikan yang
mana bisa di katakan bisnis berkembang dan maju.
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
1.
Dari hal ini bisa
kita simpulkan bahwa tenaga kerja mempengaruhi sebuah aktifitas bisnis dan
perekonomian di Indonesia.
2.
Untuk mampu memiliki
competitive advantage dalam sebuah negara perlu sekali setiap tenaga kerja
mendapatkan lapangan pekerjaan yang mana dapat meningkatkan daya saing.
3.
Pengangguran dapat
menjadikan sebuah ancaman karena meningkatnya tindakan kriminal akibat
masyarakat yang tidak tahu harus melakukan apa.
4.
Naik turunnya
sebuah bisnis akan mempengaruhi faktor penerimaan dan penawaran tenaga kerja.
III.2
SARAN
Dalam makalah ini penulis
menyarankan agar manajemen bisnis perikanan hendaknya dijalankan dengan sebaik
mungkin, mengingat begitu pentingnya peran dan fungsi sumber daya manusia/tenaga
kerja untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat . Perkembangan potensi tenaga
kerja harus menjadi perhatian bagi pemerintah serta mengeluarkan kebijakan yang
sesuai dengan kebutuhan rakyat sehingga sektor penunjang bagi wirausahawan
dapat berkembang dengan pesat.
DAFTAR PUSTAKA
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2010/09/24/peranan-tenaga-kerja-dalam-pertumbuhan-ekonomi-indonesia/ Di unduh pada tanggal 20 Februari 2012.
http://yusrizalfirzal.wordpress.com/2011/06/21/analisis-pekerjaan-dalam-manajemen-sumber-daya-manusia/ Di unduh pada tanggal 20 Februari 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar