Minggu, 30 Desember 2012

MANAJEMEN BISNIS PERIKANAN,akbar nasir



Makalah

MANAJEMEN BISNIS PERIKANAN
“TENAGA KERJA “






AKBAR NASIR
L241 10 254
SOSIAL EKONOMI PERIKANAN


JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
KATA PENGANTAR

            Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
          Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak, tantangan tersebut bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuan yang telah diberikan mendapatkan Ridha dari Tuhan Yang Maha Esa.
          Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi penyusunan maupun dari isi makalah itu sendiri. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat dibutuhkan penulis untuk lebih menyempurnakan isi dari makalah ini. Sehingga makalah ini jauh lebih bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.


                                                                                Makassar, 20 Februari 2012



                                                                                Penulis





BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG
Sumber daya manusia sebagai salah satu sumber daya yang ada dalam organisasi memegang peranan yang penting dalam keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Sumber daya manusia menggunakan sumber daya-sumber daya lain yang dimiliki oleh organisasi dalam rangka mencapai tujuan.
Sumber daya manusia adalah penduduk yang siap, mau dan mampu memberikan sumbangan terhadap usaha mencapai tujuan organisasional. Dalam ilmu kependudukan, konsep sumber daya manusia ini dapat disejajarkan dengan konsep tenaga kerja (manpower) yang meliputi angkatan kerja (labor force) dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja yang bekerja disebut juga dengan pekerja. (Ndraha, 1999)
Lingkungan sosial merupakan sebuah aspek interaksi antar manusia, melalui pengelompokan manusia, baik dekat maupun jauh, yang mana mempengaruhi pertahanan dan pertumbuhan sebuah organisasi. banyak aspek pengelompokan manusia yang dapat mempengaruhi aktifitas bisnis di indonesia. Pengelompokan orang bisa berdasarkan etnik, budaya, agama, politik, pekerjaan yang mana merupakan sebagai gambaran komponen lingkungan sosial. kelompok kelompok tersebut memiliki pengaruh dalam kegiatan bisnis dan pertumbuhan ekonomi melalui kekuatan masing masing yang mereka miliki. perlu diketahui bahwa, kelompok orang ini bisa menjadi sebuah ancaman dalam sebuah bisnis dan juga sebaliknya dapat menciptakan sebuah kesempatan bisnis pada sebuah perusahaan, karena nilai nilai yang mereka miliki, sikap, gaya hidup yang bergantung terhadap produk dan jasa; dan juga sumber daya manusia (tenaga kerja).
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 PENGERTIAN TENAGA KERJA
Menurut UU 13 Tahun 2003 Tenaga kerja adalah : setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
Istilah tenaga kerja sering dirancukan dengan buruh, karyawan,atau pekerja. Istilah buruh di telinga rasanya kurang tepat, karenaseakan-akan ada sistem kelas dalam masyarakat yang bernadamerendahkan sebagian kecil atau lainnya. Penggunaan kata buruh pada kenyataannya diterapkan untuk orang yang melakukan pekerjaan kasar, seperti: kuli panggul atau bongkar muat, tukang, mandor. Namun sejak dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentangKetenagakerjaan, istilah buruh tersebut tetap digunakan lagi, dalam halini pemerintah menitik beratkan pada substansi bukan istilah.

II.2 PERANAN TENAGA KERJA
Pekerjaan atau ketenagakerjaan merupakan isu penting dalam sebuah aktifitas bisnis dan perekonomian indonesia. berdasarkan data strategis dari Badan Pusat Statistik terhadap masalah ketenagakerjaan untuk seseorang sebagai bekerja (currently economically active population), tanpa melihat lapangan usaha, jabatan, maupun status pekerjaannya.
Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja, dan Angka Pengangguran Tenaga kerja merupakan modal bagi geraknya roda pembangunan. Jumlah dan komposisi tenaga kerja akan terus mengalami perubahan seiring dengan berlangsungnya proses demografi. Penduduk usia kerja pada Februari 2009 mengalami peningkatan sebesar 2,70 juta orang dibandingkan Februari 2008, yaitu dari 165,56 juta orang menjadi 168,26 juta orang. Pada Februari 2009, sekitar 67,60 persen dari seluruh penduduk usia kerja merupakan tenaga kerja aktif dalam kegiatan ekonomi dan disebut dengan angkatan kerja yang besarnya mencapai 113,74 juta orang. Jumlah ini meningkat sebanyak 1,80 juta orang (1,61 persen) dibandingkan dengan keadaan Agustus 2008, dan meningkat sebesar 2,27 juta orang (2,03 persen) dibandingkan keadaan Februari 2008.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), mengindikasikan besarnya penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi di suatu negara atau wilayah. TPAK diukur sebagai persentase jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja. Indikator ini menunjukkan besaran relatif dari pasokan tenaga kerja (labour supply) yang tersedia untuk memproduksi barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian. Sejak Februari 2008 hingga Februari 2009 TPAK mengalami peningkatan sebesar 0,27 persen, yaitu dari 67,33 persen menjadi 67,60 persen. Peningkatan TPAK ini antara lain disebabkan oleh kondisi sosial ekonomi nasional yang relatif membaik, sehingga memberikan pengaruh terhadap faktor faktor produksi di Indonesia. Secara langsung naik turunnya faktor produksi ini akan memberikan dampak terhadap tinggi rendahnya faktor permintaan dan penawaran tenaga kerja.
Pertumbuhan tenaga kerja yang kurang diimbangi dengan pertumbuhan lapangan kerja akan menyebabkan tingkat kesempatan kerja cenderung menurun. Dengan demikian jumlah penduduk yang bekerja tidak selalu menggambarkan jumlah kesempatan kerja yang ada. Hal ini dikarenakan sering terjadinya mismatch dalam pasar kerja.
Pada Februari 2009, dari total angkatan kerja sebesar 113,74 juta orang, sekitar 91,86 persennya adalah penduduk yang bekerja. Penduduk yang bekerja pada keadaan Februari 2009 bertambah sebanyak 1,93 juta orang (1,88 persen) dibandingkan keadaan Agustus 2008 dan bertambah sebanyak 2,44 juta orang (2,39 persen) dibandingkan keadaan setahun yang lalu(Februari 2008).
Isu penting yang perlu menjadi perhatian adalah isu pengangguran. Konsep penganggur yang digunakan adalah mereka yang sedang mencari pekerjaan, yang mempersiapkan usaha, yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan dan yang sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja dan pada waktu yang bersamaan mereka tak bekerja (jobless). Penganggur dengan konsep/definisi tersebut biasanya disebut sebagai pengangguran terbuka (open unemploy-ment). 
Jumlah penganggur pada Februari 2009 sebesar 9,26 juta orang atau mengalami penurunan sebesar 169 ribu orang (1,79%) dibandingkan keadaan Februari 2008 yang besarnya 9,43 juta orang.
Indikasi tentang penduduk usia kerja yang termasuk dalam kelompok pengangguran diukur dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), di mana TPT merupakan persentase jumlah penganggur terhadap jumlah angkatan kerja. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2009 sebesar 8,14 persen, mengalami penurunan sebesar 0,32 persen dibandingkan TPT pada Februari 2008 yang besarnya 8,46 persen.
Lingkungan sosial merupakan sebuah aspek interaksi antar manusia, melalui pengelompokan manusia, baik dekat maupun jauh, yang mana mempengaruhi pertahanan dan pertumbuhan sebuah organisasi. banyak aspek pengelompokan manusia yang dapat mempengaruhi aktifitas bisnis di indonesia. Pengelompokan orang bisa berdasarkan etnik, budaya, agama, politik, pekerjaan yang mana merupakan sebagai gambaran komponen lingkungan sosial. kelompok kelompok tersebut memiliki pengaruh dalam kegiatan bisnis dan pertumbuhan ekonomi melalui kekuatan masing masing yang mereka miliki. perlu diketahui bahwa, kelompok orang ini bisa menjadi sebuah ancaman dalam sebuah bisnis dan juga sebaliknya dapat menciptakan sebuah kesempatan bisnis pada sebuah perusahaan, karena nilai nilai yang mereka miliki, sikap, gaya hidup yang bergantung terhadap produk dan jasa; dan juga sumber daya manusia (tenaga kerja).
III. PENGELOMPOKAN TENAGA KERJA (ORANG)
Berdasakan kategori sebagai berikut ini :
1. Etnis (jawa, batak, Chinese, sunda, bali, arab, ambon dan lainnya.) Masing masing etnis memiliki tradisi, kebiasaan yang dapat membedakan dengaan kelompok etnik yang lainnya.
2. Agama (islam, Kristen, katolik, Buddha dan hindu). Masing masing agama tersebut memiliki karakteristik dan nilai nilai yang dipercayai.
3. Orientasi politik (nasionalis, agama dan socialist). Masing masing kategori partai memiliki cara yang berbeda dalam mencapai sebuah tujuan.
4. Gender, kadangkala menjadi isu ketidakharmonisan akibat dari pengelompokan antara pria dan wanita. Ketidak harmonisan ini bisa menjadi isu yang penting dalam sebuah kegiatan bisnis.
5. Daerah regional, isu ini menjadi penting sejak adanya regional ekonomi, karena setiap daerah melakukan decentralisasi untuk menagun daerahnya sehingga menjadi perhatian khusus dalam kegiatan bisnis.
6. Pekerjaan, Ketenagakerjaan merupakan isu yang penting di dalam sosial environment. Terdiri dari orang yang bekerja dan tidak bekerja yang mana ini menjadi perhatian khusus bagi para pebisnis. Karena faktro ini bisa menjadi peluang maupun ancaman bagi bisnis.
Kategori - kategori ini menjadi hal yang penting dalam sebuah aktifitas bisnis dan perekonomian Indonesia karena hal ini bisa menjadi sebagai competitive advantage dan kekuatan sebuah perekonomian.
Pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik tetap harus di dukung dengan ketersediaan tenaga kerja baik itu pekerja ahli maupun pekerja kasar (buruh).

Dengan demikian penting sekali untuk kita meningkatkan jumlah lapangan kerja agar menampung jumlah tenaga kerja yang semakin bertambah dari tahun ke tahun, sehingga daya produksi barang dan jasa akan meningkat secara signifikan yang mana bisa di katakan bisnis berkembang dan maju.
BAB III
PENUTUP

III.1 KESIMPULAN
1.    Dari hal ini bisa kita simpulkan bahwa tenaga kerja mempengaruhi sebuah aktifitas bisnis dan perekonomian di Indonesia.
2.    Untuk mampu memiliki competitive advantage dalam sebuah negara perlu sekali setiap tenaga kerja mendapatkan lapangan pekerjaan yang mana dapat meningkatkan daya saing.
3.    Pengangguran dapat menjadikan sebuah ancaman karena meningkatnya tindakan kriminal akibat masyarakat yang tidak tahu harus melakukan apa.
4.    Naik turunnya sebuah bisnis akan mempengaruhi faktor penerimaan dan penawaran tenaga kerja.

III.2 SARAN
Dalam makalah ini penulis menyarankan agar manajemen bisnis perikanan hendaknya dijalankan dengan sebaik mungkin, mengingat begitu pentingnya peran dan fungsi sumber daya manusia/tenaga kerja untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat . Perkembangan potensi tenaga kerja harus menjadi perhatian bagi pemerintah serta mengeluarkan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan rakyat sehingga sektor penunjang bagi wirausahawan dapat berkembang dengan pesat.






DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_sumber_daya_manusia Di unduh pada tanggal 20 Februari 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar